Sekolahdengan kurikulum seperti inilah yang harus kita pilih untuk menitipkan mereka menutup ilmu di sekolah tersebut. Karena anak-anak kamu muslim bukan hanya dididik untuk menguasai ilmu agama /faqih fiddin saja, melainkan juga mereka harus mumpuni dengan ilmu keduniaan yang kelak akan mereka butuhkan. Pati, – Dinamika perkembangan zaman saat ini menyebabkan serta mengalami banyak perubahan, hal tersebut terlihat dari cara pola pikir secara individual maupun kebudayaan. Bahkan perkembangan tekhnologi baik bidang telekomunikasi dan transportasi juga telah membuka cakrawala berpikir masyarakat, baik dilingkungan perkotaan bahkan sampai pelosok pedesaan . Hal tersebut mempuyai banyak efek, baik positif ataupun negative. Efek positifnya adalah kita merasakan berbagai kemudahan saat ini, akan tetapi kita perlu mewaspadai dan meminimalisir efek negatif dari perkembangan tersebut. Jangan sampai kemajuan-kemajuan saat ini malah menghancurkan anak cucu kita . Na’uudzu billahi min dzaalik. Anak–anak kita merupakan titipan atau amanah dari Allah SWT. untuk kita didik sebaik mungkin agar menjadi hamba-hamba yang mengikuti petunjuk Allah untuk mencari rida dari dzat yang maha Agung lagi maha Mulia. Untuk itu ada tiga hal yang diperintahkan dalam mendidik anak–anak kita, seperti hadist yang diriwayatkan oleh At-Tabrani dari Ali bin Abi Thalib RA bahwa Rasululloh SAW bersabda اادبوا اولادكم على ØÙ„Ø§Ø Ø­ØµØ§Ù„ حب نبيكم وحب ال بيته وتلاوة القراًن فان حملة القران فى ظل الله يوم لاظل الا ظله مع انبياءه واصفيائه “Didiklah anak-anakmu atas tiga hal; mencintai nabimu, mencintai ahli baitnya dan membaca al-Qur’an, karena orang mengamalkan al-Qur’an nanti akan mendapatkan naungan Allah pada hari ketika tiada naungan kecuali dari-Nya bersama para nabi dan orang-orang yang suci” Perlu ditekankan dari hadist diatas, bahwasanya mendidik anak-anak kita tidaklah cukup hanya memberi tahu tentang cinta rasul, ahli baitnya, dan membaca alquran, tetapi lebih pada mendidik untuk mengamalkan, membiasakan, membudayakan anak-anak kita untuk selalu mencintai Nabinya, ahli baitnya, juga membaca Alquran. Kiranya hal tersebut tentu membutuhkan keteladanan dari orang tua, sebagai contoh untuk anak anak mereka. Dan kesabaran orang tua dalam membimbing anak-anak mereka mutlak diperlukan sehingga anak-anak kita menjadi pecinta Rasululloh dan keluarganya, juga menjadi pembaca alquran yang ikhlas dan istiqomah, sehingga menjadi generasi yang berakhlaqul karimah dan selalu berpegang teguh pada ajaran alquran. Keberhasilan orang tua dalam mendidik anak-anaknya, akan menghasilkan aset yang selalu memberikan pahala yang terus mengalir walaupun mereka sudah meninggal, seperti hadist yang diriwayatkan oleh imam Muslim, bahwasanya Rasululloh SAW. bersabda إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَØÙŽØ¹ÙŽ عَمَلُهُ Ø¥ÙÙ„ÙŽÙØ§ مِنْ ØÙŽÙ„َاØÙŽØ©Ù مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” HR. Muslim no. 1631 Dan betapa bahagianya kita sebagai orang tua yang mempunyai anak-anak sholih yang selalu mengamalkan ilmunya dan mendoakan kita serta menjadi perhiasan kita di dunia dan akhirat. Laporan Syafiq Eljontrowi Andy Abdul Hamid
Halini menunjukan bahwa akal lebih lemah dibanding ilmu, dan bahwasanya agama tidak bisa dijangkau dengan akal, tetapi agama dijangkau dengan ilmu. :11) Rasulullah SAW pun memerintahkan para orang tua agar mendidik anak-anaknya dengan sebaik mungkin. “Didiklah anak-anakmu, karena mereka itu diciptakan buat menghadapi zaman
Artikel ini akan membagikan daftar 20+ hadits tentang pendidikan islam dalam bahasa arab dan artinya. Insyaallah dalil dalil hadist Nabi Muhammad mengenai pendidikan ini bisa mencerahkan kita semua akan pentingnya pendidikan bagi kesuksesan hidup di dunia dan akhirat kelak. Hal ini dikarenakan tanpa pendidikan kita tidak akan mendapatkan ilmu, dan tanpa ilmu kita tidak akan berhasil mencapai kesuksesan dan bodoh dalam segala halnya. Maka dari itu jika menginginkan keberhasilan dunia, maka tuntutlah pendidikan umum dan keduniaan. Jika ingin kebahagiaan akhirat, maka carilah ilmu agama islam. Beginilah yang ada dalam dalil hadist tentan pendidikan yang akan dibagi di artikel ini. Dalam islam sendiri mencari ilmu wajib hukumnya bag setiap muslim mulai dini hingga ia meninggal. Saking pentingnya ilmu dan pendidikan sampai islam mewajibkannya. Yang wajib disin tentunya ilmu syariat agama islam seperti ilmu fiqih dan lain sebagainya. Adapun pendidikan umum adalah dibolehkan untuk menunjang kesuksesan dunia asalkan tidak meninggalkan pendidikan agama. Pendidikan merupakan kegiatan yang penting dalam kemajuan manusia. Islam mengajarkan umatnya untuk selalu gigih dalam menuntut ilmu seperti yang diperintahkan dalam beberapa ayat Al-Qur’an dan hadist. Kegiatan pendidikan pada dasarnya selalu terkait dua belah pihak, yaitu pendidik dan peserta didik. Dalam proses belajar mengajar, pendidik memiliki peran utama dalam menentukan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Nabi Muhammad SAW bersabda dalam hadist hadits tentang pendidikan bahwa ilmu adalah hal yang penting. Mereka yang mencari ilmu dan mengajarkannya maka akan diganjar dengan pahala dan keutamaan yang besar oleh Allah SWT. Selain dalil hadist, ayat ayat suci Al-Quran pun banyak berbicara mengenai pendidikan islam ini. Nah, agar lebih jelas langsung saja simak berikut ini kumpulan hadits tentang pendidikan lengkap dalam tulisan arab dan terjemahan bahasa Indonesianya. Hadits Tentang Pendidikan عجبا لأمرالمؤمن، ان أ مره كله لخير، وليس لأحد الا للمؤ من، ان اصابته سرا شكرا، وكان خير له، وان اصابته ضراء صبر، فكان خيرا له رواه امام احمد Artinya“Keitimewaan takjub dari urusan seorang mu’min. Sesungguhnya segala urusan mu’min itu baik, dan tidak ada seorang pun yang memilikinya melainkan orang mu’min orang yang memiliki ilmu atau orang yang hidupnya berkendali ilmu apabila ia dapat keburukan, ia akan bersyukur dan akhirnya dapat kebaikan dan apabila mendapat madharat, ia selalu sabar, maka kebaikan pulalah yang ia dapatkan”. Ahmad عَنْ اَبِىْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَاَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ اَوْ يُنَصِّرَنِهِ اَوْ يُمَجِّسَنِهِ رَوَاهُ الْبُخَارِى وَمُسْلِمْ Dari Abu Hurairah Ia berkata Rasulullah SAW bersabda “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, ayah dan ibunyalah yang menjadikan Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” HR. Bukhori dan Muslim عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَدِّبُوْا اَوْلَادَكُمْ عَلَى ثَلَاثِ خِصَالٍ حُبِّ نَبِيِّكُمْ وَحُبِّ اَهْلِ بَيْتِهِ وَ قِرَأَةُ الْقُرْأَنِ فَإِنَّ حَمْلَةَ الْقُرْأَنُ فِيْ ظِلِّ اللهِ يَوْمَ لَا ظِلٌّ ظِلَّهُ مَعَ اَنْبِيَائِهِ وَاَصْفِيَائِهِ رَوَاهُ الدَّيْلَمِ Dari Ali ia berkata Rasulullah SAW bersabda “Didiklah anak-anak kalian dengan tiga macam perkara yaitu mencintai Nabi kalian dan keluarganya serta membaca Al-Qur’an, karena sesungguhnya orang yang menjunjung tinggi Al-Qur’an akan berada di bawah lindungan Allah, diwaktu tidak ada lindungan selain lindungan-Nya bersama para Nabi dan kekasihnya” Ad-Dailami عَنْ عَبْدِاللهِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَلِّغُوْا عَنِّى وَلَوْ اَيَةً وَحَدِّثُوْاعَنْ بَنِيْ إِسْرَائِيْلَ وَلَا خَرَجَ وَمَنْ كَذَّبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّاءْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِرَوَاهُ الْبُخَارِى Dari Abdullah bin Umar ia berkata Rasulullah SAW bersabda “Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat, dan ceritakanlah apa yang datang dari bani Israil dan tidak ada dosa, dan barangsiapa berdusta atasku dengan sengaja, maka hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya di dalam neraka”. HR. Bukhori قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمكُنْ عَالِمًا اَوْ مُتَعَلِّمًا اَوْ مُسْتَمِعًا اَوْ مُحِبًا وَلَا تَكُنْ خَامِسًا فَتُهْلِكَ رَوَاهُ الْبَيْهَقِ Telah bersabda Rasulullah SAW ”Jadilah engkau orang yang berilmu pandai atau orang yang belajar, atau orang yang mendengarkan ilmu atau yang mencintai ilmu. Dan janganlah engkau menjadi orang yang kelima maka kamu akan celaka Baehaqi عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعَالِمُ يَنْتَفِعُ بِعِلْمِهِ خَيْرٌ مِنْ اَلْفِ عَابِدٍ رَوَاهُ الدَّيْلَمِ Dari Ali ia berkata Rasulullah SAW bersabda Orang-orang yang berilmu kemudian dia memanfaatkan ilmu tersebut bagi orang lain akan lebih baik dari seribu orang yang beribadah atau ahli ibadah. Ad-Dailami قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَتْبَغِ لِلْجَاهِلِ اَنْ يَسْكُنَ عَلَى جَهْلِهِ وَلَا لِلْعَالِمِ اَنْ يَسْكُنَ عَلَى عِلْمِهِ رَوَاُه الطَّبْرَانِىُّ Rasulullah SAW bersabda “Tidak pantas bagi orang yang bodoh itu mendiamkan kebodohannya dan tidak pantas pula orang yang berilmu mendiamkan ilmunya” Ath-Thabrani وعن جابر رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لا تتعلم العلم لتبا هوا به العلماء، ولتماراوبه السفهاء ولتصرفوا به وجه الناس اليكم، فمن فعل ذا لك فهو فى النار رواه ابن ماجه Artinya“Dari Jabir RA ia berkata Rasulullah SAW bersabda janganlah kalian belajar menuntut ilmu bertujuan untuk berbangga pada ulama karenanya, dan untuk berdebat dengan orang-orang bodoh, begitu pula bertujuan agar karenanya orang-orang dapat berpaling menarik perhatian, maka barang siapa yang melakukan itu maka ia masuk neraka”. Ibnu Majah إذا مات إبن أدم إنقطع عمله إلا من ثلاث صدقة جارية او علمينتفع به او ولد صالح يدعوا له Artinya Apabila anak Adam manusia mati maka terputuslah amalnya kecuali 3 hal; bersedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang selalu mendoakan kedua orang tuanya. HR. Muslim عَنْ عَبْدِاللهِ ابْنِ عُمَرَو بْنُ الْعَاصِ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللهَ لَا يَقْبِضُ الْعَالِمُ إِنْتِزَاعًا يَنْزِعُهُ مِنَ النَّاسِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعُلَمَاءُ حَتَّى إِذَا لَمْ يَتْرَكْ عَالِمًا إِتَّخَذَ النَّاسُ رُؤُوْسًا جَهْلًا فَسْئَلُوْا فَافْتُوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوْا وَ اَضَلُّوْا اَخْرَجَهُ الْبُخَارِىْ Dari Abdullah bin Amr bin Ash berkata, Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya Allah tidak mengambil ilmu dengan mencabutnya dari manusia tetapi Allah mengambil ilmu dengan cara mengambil para ulama, sehingga jika Dia tidak meninggalkan seorang alim, maka orang-orang menjadikan pemimpin mereka orang-orang yang bodoh, lalu mereka ditanya maka mereka menjawab tanpa dengan ilmu, jadilah mereka sesat dan menyesatkan. HR. Bukhori تَعَلَّمُوْا مِنَ الْعِلْمِ مَا شِئْتُمْ فَوَاللهِ لَا تُؤْتِ جَزَاءً بِجَمْعِ الْعِلْمِ حَتَّى تَعَمَّلُوْا رَوَاهُ اَبُوْ الْحَسَنْ “Belajarlah kalian semua atas ilmu yang kalian inginkan, maka demi Allah tidak akan diberikan pahala kalian sebab mengumpulkan ilmu sehingga kamu mengamalkannya. HR. Abu Hasan عَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اُطْلُبُ الْعِلُمَ وَلَوْ بِاالصِّيْنِ فَاِنَّ طَلَبَ الْعِلْمَ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَ مُسْلِمَةٍ اِنَّ الْمَلَائِكَةَ تَضَعُ اَجْنِحَتِهَا لِطَالِبٍ رِضَاعًا بِمَا يَطْلُبُ رَوَاهُ اِبْنِ عَبْدِ الْبَرِّ Dari Ibnu Abbas Ia berkata Rasulullah SAW bersabda “Carilah ilmu sekalipun di negeri Cina, karena sesungguhnya mencari ilmu itu wajib bagi seorang muslim laki-laki dan perempuan. Dan sesungguhnya para malaikat menaungkan sayapnya kepada orang yang menuntut ilmu karena ridho terhadap amal perbuatannya. Ibnu Abdul Barr حدثنا سعيد بن عفير قال حدثنا ابن وهب، عن يونس، عن ابن شهاب قال قال حميد بن عبد الرحمن سمعت معاوية خطيبا يقول . سمعت النبي صلى الله عليه وسلم يقول من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين، وإنما أنا قاسم والله يعطي، ولن تزال هذه الأمة قائمة على أمر الله، لا يضرهم من خالفهم، حتى يأتي أمر الله. Hamid bin Abdirrahman berkata, aku mendengar Muawwiyah berkata, aku mendengar Rasulullah saw Bersabda” Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah menjadi orang yang baik, maka Allah akan memberikan kepadanya pengetahuan dalam Agama, sesungguhnya aku adalah orang yang membagi sementara Allah adalah sang pemberi, umat ini tidak akan pernah berhenti menegakkan perintah Allah, dan tidak akan medhoroti mereka, orang-orang yang menentangnya sampai datang hari kiamat. وقال ابن مسعود رضي الله عنه عليكم بالئلم قبل ان يرفع ور فعه موت رءاته فوالذي نفس بيده ليعدن رجا ل قتلوا في سبيل الله شهداء انتبشهم الله علماء لما يرون من كرا مثهم فان احدا لم يعلد عا لما وانما الئلم باالتعلم. رواه الترمذ Artinya“Ibnu Mas’ud RA berkata kalian mesti berilmu menguasai ilmu sebelum mati menjemput. Maka demi “dzat” yang menguasai diri yang menyayangi seseorang yang meninggal di jalan Allah dengan mati syahid. Sesungguhnya Allah akan membangkitkannya ulama karena kemuliaannya. Sesungguhnya seorang dilahirkan tanpa ilmu dan ilmu bisa di dapat melalui dipelajari”. Tirmidzi عَنْ عُمَرُوبْنُ شُعَيْبِ عَنْ اَبِيْهِ عَنْ جَدّهِ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُرُوْا اَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُم اَبْنَاءُ سِنِيْنَ وَاضْرِبُهُمْ اَبْنَاءَ عَشَرَ وَ فَرِّقُوْا بَيْنَهُمْ فِيْ الْمَضَاجِعِ رَوَاهُ اَبُوْ دَاوُدَ Dari Amr Bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya berkata Raulullah SAW bersabda “perintahkanlah anakmu untuk melakukan shalat, pada saat mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka pada saat mereka berusia sepuluh tahun jika mereka meninggalkan shalat dan pisahkanlah mereka dalam hal tempat tidur.” HR. Abu Dawud قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ . شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ . وَصِحَتَكَ قَبْلَ سَقَهَكَ وَ غَنَمِكَ قَبْلَ فَقْرُكَ وَ فَرَغَكَ قَبْلَ سَغَلُكَ وَ حَيَتُكَ قَبْلَ مَوْتِكَ “Manfaatkalah lima perkara sebelum datangnya lima perkara masa mudamu sebelum datang masa tuamu, masa sehatmu sebelum datang masa tuamu, masa kayamu sebelum masa fakirmu, masa luangmu sebelum masa sibukmu, dan masa hidupmu sebelum masa matimu.” وَعَنْ اَبِيْ دَرْدَاءَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَبْتَغِيْ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ اِنَّ الْمَلَائِكَةَ تَضَعُ اَجْنِحَتَهَا لِطَالِبٍ رِضَاعًا بِمَا صَنَعَ وَاَنَّ الْعَالِمُ لِيَسْتَغْفِرْ لَهُ مَنْ فِيْ السَمَاوَتِ وَمَنْ فِيْ الْعَرْضِ حَتَّى الحَيْتَانِ فِيْ الْمَاءِ , وَ فَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعِبَادِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ , وَ اَنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ لَمْ يَرِثُوْا دِيْنَارًا وَلَا دِرْهَامًا , إِنَّمَا وَرِثُوْالْعِلْمَ , فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍ وَ اَفِرٍ رَوَاهُ اَبُوْ دَاوُدْ وَ الْتِّرْمِذِيْ Dari Abu Darda’ beliau berkata Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda Barang siapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu maka Allah memudahkan baginya jalan menuju surga, dan sesungguhnya para malaikat meletakkan sayapnya bagi penuntut ilmu yang ridho terhadap apa yang ia kerjakan, dan sesungguhnya orang yang alim dimintakan ampunan oleh orang-orang yang ada di langit dan orang-orang yang ada di bumi hingga ikan-ikan yang ada di air, dan keutamaan yang alim atas orang yang ahli ibadah seperti keutamaan bulan atas seluruh bintang, dan sesungguhnya ulama’ adalah pewaris para Nabi, dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan tidak mewariskan dirham, melainkan mewariskan ilmu, maka barang siapa yang mengabilnya maka hendaklah ia mengambil dengan bagian yang sempurna. Abu Daud dan Tirmidzi عَنْ اِبْنُ عَلِيٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَلْعِلْمُ خَزَئِنُ وَمَفَتِحُهَا اَلسُؤَّالُ أَلَا فَسْئَلُوْا فَإِنَّهُ يُؤَجَّرُ فِيْهِ اَرْبَعَةٌ اَلسَّائِلُ وَالْعَالِمُ وَالْمُسْتَمِعُ وَالْمُحِبُّ لَهُمْ رَوَاهُ اَبُوْا نُعَيْمِ Dari Ibnu Ali ia berkata Rasulullah SAW bersabda Ilmu itu laksana lemari yang tertutup rapat, dan sebagai anak kunci pembukanya adalah pertanyaan. Oleh karena itu, bertanyalah kalian, karena sesungguhnya dalam tanya jawab akan diberi pahala empat macam, yaitu penanya, orang yang berilmu, pendengar dan orang yang mencintai mereka.” Diriwayatkan oleh Abu Mu’aim عن ابي درداء قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول فضل العا لم على العابد كفضل القمر على الكو كب، وانما االعلماء ورثة الآ نبياء, وان الآ نبياء لم يورثوا دينارا ولادرهما، انما ورثوالعلم، فمن اخده اخد بحظ وكفر رواه ابو داود والتر مذى Artinya“Dari Abi Darda ia berkata Saya mendengar Rasulullah SAW beliau bersabda keutamaan orang alim dibanding ahli ibadah adalah seperti keutamaan bulan dibanding bintang-bintang, sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi, dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan tidak pula dirham, sesungguhnya mereka mewariskan ilmu, maka barang siapa mengambil warisan itu berarti ia mengambil bagian yang sempurna”. Abu Daud dan Tirmidzi. مَنْ اَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ وَمَنْ اَرَادَ الْأَخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ وَمَنْ اَرَادَهُمِا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ رَوَاهُ الْبُخَارِى وَمُسْلِمٌ “Barangsiapa yang menghendaki kebaikan di dunia maka dengan ilmu. Barangsipa yang menghendaki kebaikan di akhirat maka dengan ilmu. Barangsiapa yang menghendaki keduanya maka dengan ilmu” HR. Bukhori dan Muslim وعن ابي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم انه قال من سلك طريقا الى العلم سلك الله طريقا ال الجنة، وانه العالم يستغفرله من في السموات ومن فى الارض حتى اليتا فى الخير، ان العلماء ورثة الانبياء رواه ابو داود Artinya “Dari Abu Hurairah RA Rasulullah SAW bersabdal Barang siapa menjalani akan suatu jalan untuk mencari ilmu pengetahuan ilmu Allah maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju syurga, sesungguhnya orang alim semua makhluk yang ada di langit, dan makhluk yang ada di bumi hingga ikan Hiu yang ada di laut memohon ampunan baginya, sesungguhnya ulama itu adalah pewaris Nabi”. Abu Daud وعن ابن عباس رضي الله عنه قال قال النبي صلى الله عليه وسلم خير سليمان عليه السلام بين العلم والملك, فاختار العلم فاعطي العلم والملك رواه احمد Artinya“Dari Ibnu Abbas RA ia berkata Rasulullah SAW bersabda Sulaiman AS beliau memilih antara ilmu dan kerajaan, maka kemudian beliau memilih ilmu, lalu diberikannya ilmu dan kerajaan”. Ahmad عن ابى هريرة رضي الله عنه ان رسول الله صلى الله عليه وسلم قال من دعاء الى هدى كان له مثل اجور من تبعه لا ينقص ذلك من اجورهم شياء رواه مسلم Artinya “Dari Abi Hurairah RA sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda siapa yang memberi petunjuk ke jalan yang baik dengan ilmunya maka ia akan mendapat pahala seperti yang di dapatkan oleh orang yang mengikutinya tanpa kurang sedikit pun”. Muslim Demikianlah kumpulan 20+ hadits tentang pendidikan islam lengkap dalam bahasa arab dan artinya. Semoga semua dalil hadist Nabi Muhammad SAW diatas bisa membangkitkan semangat kita dalam belajar dan menuntut ilmu khususnya dalam menempuh pendidikan agama islam. Didiklahanakmu sesuai dengan zamannya.Sungguh mereka akan menghadapi masa yang berbeda dari masamu. —Ali bin Abi Thalib
ILMU itu bersifat dinamis dan tidak tetap, keberadaannya menyesuaikan dengan kondisi sekarang dan kehidupan masa depan. Rasulullah SAW bersabda, “Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian.” Dari hadist tersebut, sudah sangat jelas bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini serba berubah. Sesuatu yang hari ini istimewa, tapi pada 10 atau 20 tahun mendatang bisa jadi hanya hal yang biasa-biasa saja. Sesuatu yang hari ini mustahil, bisa jadi pada 10 atau 20 tahun mendatang adalah hal yang sangat mudah sekali. Seiring perkembangan zaman, berbagai macam teknologi mulai berkembang, seperti ditemukannya mesin dan sekarang masuk masa informasi. Jadi dapat kita lihat, orang yang paling sukses adalah mereka yang paling cepat menguasai informasi hal ini ditandai dengan serba mudahnya kita mendapatkan akses untuk sebuah informasi melalui teknologi digital. Semua orang bisa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, karena pada dasarnya manusia dianuegerahi kecerdasan, ada jutaan sel didalam kepala manusia untuk menopang itu. Bedanya adalah kesungguhan manusia untuk menggunakan otak, padahal semakin sering digunakan maka semakin pintar seseorang, tapi sebaliknya, semakin jarang otak digunakan maka otak akan semakin tumpul. Sumber ilmu pengetahuan itu ada dalam Islam. Itu dijelaskan dalam banyak ayat dan hadist. Bahkan Allah akan meninggikan orang- orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat, dan sumber kebahagian dunia dan akhirat adalah dengan ilmu pengetahuan. Untuk itu, kondisi tersebut menjadi PR’ bagi guru dan orang tua dalam mempersiapkan anak- anak agar siap menghadapi tuntutan zamannya. Sehingga anak menjadi anak yang bermanfaat serta berdaya guna serta jadi amal kebaikan orang tua kelak. Kurikulum 2013 berusaha menyesuaikan dengan kondisi dinamis pendidikan, dimana didalamnya tidak hanya menekankan siswa untuk belajar ilmu-ilmu umum, tetap juga agama, etitut dan lainnya sesuai dengan kebutuhan saat ini dan akan datang. Untuk itu, guru dan orang tua sangat berperan dalam membawa masa depan anak. Untuk itu, orangtua dan guru dapat berperan aktif dalam pendidikan anak- anak nya, sehingga tumbuh dan kembang sesuai yang dibutuhkan zaman dengan tidak lepas dari kontrol agama. Sumber Khazanah Republika
\n \ndidiklah anakmu dengan ilmu agama
BangkitPercaya Diri dengan Islam. Islam adalah agama tauhid yang mengajarkan bahwa Allah-lah Tuhan semesta alam. Islam adalah agama wahyu dari Allah yang diturunkan kepada para nabi, sejak Nabi Adam hingga Rasulullah Muhammad SAW. Islam bukanlah agama ras yang diturunkan hanya kepada suku atau ras tertentu. Islam adalah rahmatan lil-‘alamin
“Jangan paksakan anak-anakmu mengikuti jejakmu, mereka diciptakan untuk kehidupan di zaman mereka, bukan zamanmu” – Socrates Kutipan di atas ditulis oleh Imam Ahmad al-Syahrastani dalam kitabnya yang sangat masyhur terkait sejarah aliran-aliran pemikiran yang hingga saat ini masih menjadi rujukan, al-Milal wa al-Nihal 1404, juz 2 82. Kitab yang lahir pada masa keemasan Islam ini dapat disebut juga sebagai ensiklopedia pemikiran dan kepercayaan. Banyak yang menyandarkan perkataan tersebut kepada Imam Ali bin Abi Thalib. Namun, penyandaran ini belum dapat jelas validitasnya. Parahnya, ada yang menyebutnya sebagai hadits. Hal ini tak masalah jika hadits dimaknai sebagai sinonim dari khabar, karena sejatinya khabar dapat disandarkan kepada Nabi maupun selainnya. Salah satu yang pernah menyebutnya sebagai hadits ialah Kuntowijoyo dalam buku kumpulan essainya yang berjudul, “Selamat Tinggal Mitos, Selamat Datang Realitas” 2002 60. Dalam bukunya ia menyebutkan, “Didiklah anak-anakmu, sebab mereka akan mengalami zaman yang berbeda dengan zamanmu” hadits.Terlepas dari kontroversi kevalidannya, kata-kata di atas sebenarnya memiliki nilai yang dapat kita pegang, yaitu menata sistem pendidikan yang sesuai dengan zamannya. Barangkali kita pernah membaca perkataan sahabat Nabi, Umar bin Khattab radliyallahu anh ketika menulis untuk penduduk daerah Himsh علموا أولادكم السباحة والرماية والفروسية “Ajarilah anak-anak kalian berenang, memanah, dan menunggang kuda” Abdullah al-Qayrawâni, al-Nawâdir wa al-Ziyâdât, Dâr el-Garb al-Islâmî, juz 3, hal. 39 Atau sabda Nabi yang lain, Uqbah bin Amir Al-Juhani, sebagaimana tertulis dalam kitab Shahîh Muslim مَنْ علِمَ الرَّمْىَ ثُمَّ تَرَكَهُ فَلَيْسَ مِنَّا أَوْ قَدْ عَصَى “Siapa pun yang telah diajarkan memanah dan kemudian meninggalkannya maka dia bukan golongan kami, atau telah durhaka terhadap Nabi” HR Muslim. Dua nash di atas melambangkan aktivitas yang sangat urgen untuk dipelajari pada masa itu, yaitu berenang, memanah dan menunggang kuda. Peperangan zaman dahulu diwarnai dengan aksi saling panah, dan pasukannya menunggang kuda. Maka tidak heran jika tiga pekerjaan tadi sangat dianjurkan untuk diajarkan, bahkan ada redaksi kecaman bagi orang yang sudah mempelajari memanah kemudian dilupakan. Hadits di atas sepertinya tidak dapat diamalkan secara harfiah. Namun, makna dan nilainya dapat kita serap untuk disesuaikan dengan kebutuhan di zaman modern ini, misalnya latihan menembak dalam konteks sistem pertahanan dan keamanan atau berkendara. Barangkali tembak-menembak tidak berlaku bagi sebagian orang, namun, bagi tentara yang bertugas mendamaikan peperangan, keahlian ini sangat diperlukan. Pun kemampuan berkendara, sangat penting sekali. Tidak hanya soal perang, berkendara adalah soal transportasi yang memudahkan umat manusia untuk bepergian dan beraktivitas ke sana-sini. Relevan dengan Kebutuhan Zaman Jika kita membaca kitab kuning yang diperuntukkan bagi mubtadi`în tingkatan pemula pada masanya, selalu terdapat redaksi yang menyebut bahwa teks kitab tersebut diperuntukkan bagi pemula agar mereka mudah menyerap isinya. Misalnya dalam kitab Matn al-Taqrîb karya al-Qâdhi Abû Syujâ’ menyebutkan سألني بعض الأصدقاء حفظهم الله تعالى، أن أعمل مختصرا في الفقه على مذهب الإمام الشافعي رحمة الله عليه ورضوانه، في غاية الاختصار ونهاية الإيجازليقرب على المتعلم درسه ويسهل على المبتدئ حفظه ، وأن أكثر من التقسيمات وحصر الخصال “Aku diminta oleh sebagian teman untuk menyusun ringkasan fiqih mazhab Syafi'i yang sangat ringkas dan sederhana, dan memperbanyak pembagian yang sistematis agar mudah dipelajari dan dihafal oleh mubtadiîn” Qâdhi Abu Syujâ’, Matan al-Ghâyah wa at-Taqrîb, Alam al-kutub, h. 2. Begitupun dalam Nadham al-Imrîthî, Syekh Syarafuddin menyebutkan نَظَمْتُهَا نَظْمًا بَدِيعًا مُقْتَدِي ۞ بِالْأَصْلِ فِي تَقْرِيبِهِ لِلْمُبْتَدِي “Kitab tersebut aku jadikan nadham yang indah, dengan mengikuti kitab asalnya untukmemudahkan para pemula yang belajar ilmu nahwu.” وَقَدْ حَذَفْتُ مِنْهُ مَا عَنْهُ غِنَى ۞ وَزِدْتُهُ فَوَائِدًا بِهَا الْغِنَى “Aku telah membuang sebagian yang kurang perlu, dan aku tambahkan beberapa faidah yang cukup penting.” Dari dua contoh di atas kita dapat mengambil beberapa kesimpulan dalam penyesuaian pendidikan. Pertama, bagi seorang pemula hendaknya pelajaran diringkas dan tidak bertele-tele. Kedua, bentuknya dibuat pembagian-pembagian supaya sistematis. Ketiga, menggunakan metode pendekatan sesuai kapasitas pelajar, seperti dikatakan dalam Imrithi, fî taqrîbihi lil mubtadî. Keempat, melihat dari nadham Imrithi, bagi seorang pelajar ketika itu, nadham merupakan bentuk teks yang memudahkan untuk dipelajari, dihafal, dan dipahami. Kelima, ajarkan apa yang diperlukan oleh murid. Dua kitab di atas merupakan contoh dari kurikulum yang mengikuti masanya. Dan kurikulum masa lalu belum tentu cocok seluruhnya dengan masa sekarang, dengan banyaknya pergeseran keadaan, tradisi, dan budaya. Para ulama sekarang mungkin tidak semestinya semuanya menyusun kitab berbentuk nadham, cukup berbentuk natsr teks biasa saja, karena sulitnya memahami pelajaran lewat nadham. Sekolah-sekolah umum tidak mesti mewajibkan semua muridnya mempelajari ilmu faraidh yang mendalam dilihat dari kebutuhan para siswa, karena di pesantren ilmu tersebut sudah diajarkan kepada para santri yang dikira lebih membutuhkan. Melihat kepada pendidikan di masa pandemi seperti saat ini, perlu juga adanya penyesuaian pendidikan sebagaimana keadaan yang ada. Inovasi pendidikan berbasis teknologi atau platform yang mendukung pembelajaran merupakan sebuah keniscayaan. Apalagi ada gejala pelajaran yang makin berkurang di tengah pandemi, karena kurang dekatnya interaksi antara guru dan murid sebagai efek pembelajaran di rumah melalui aplikasi. Di sisi lain, gerakkan penyesuaian pendidikan tidak dapat berjalan tanpa ada bantuan dari pemerintah, entah berupa sistem, pengarahan, maupun dukungan finansial. Akhir-akhir ini kita sering mendengar keluhan pelajar yang belajar dari rumah, mulai dari tugas yang diberikan begitu berat, tugas hanya menyalin buku sebanyak-banyaknya, jam pelajaran yang sama seperti biasanya, tidak memiliki kuota karena kurang mampu membelinya, bahkan tidak memiliki perangkat untuk pembelajaran daring. Dari fenomena ini masih banyak lagi yang perlu diperhatikan dan diperbaiki dari sistem pembelajaran di tengah pandemi, yang menyesuaikan keadaan dan kebutuhan para pelajar. Sedikit demi sedikit perbaikan dalam sistem pembelajaran dapat melihat dari penyusun kitab seperti contoh di atas, bagaimana mereka menyesuaikan materi kepada para pelajar, yang akhirnya pelajaran tersebut dapat dikuasai para murid dan bermanfaat bagi orang banyak. Amien Nurhakim, Mahasantri Pesantren Luhur Ilmu Hadis Darus-Sunnah Ciputat, Tangerang Selatan
Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya, Karena mereka hidup bukan di zamanmu”. Jadi, tidak kaku dalam mendidik anak masalah dunia. Tapi sayang, tidak semua orang tua menggunakan nilai-nilai agama dan ilmu dalam mengasuh anak. Pengaruh materialisme dan hedonisme perlahan masuk dalam tatanan masyarakat. Ukuran kesuksesan
\n \n \n \n\n \ndidiklah anakmu dengan ilmu agama
Discovershort videos related to didik anakmu dengan ilmu agama on TikTok. Watch popular content from the following creators: Ustadz Ahmad Khan(@ustadz_ahmadkhan), Asep Khan zeRBcI.
  • jjwz430oak.pages.dev/588
  • jjwz430oak.pages.dev/267
  • jjwz430oak.pages.dev/325
  • jjwz430oak.pages.dev/184
  • jjwz430oak.pages.dev/11
  • jjwz430oak.pages.dev/77
  • jjwz430oak.pages.dev/364
  • jjwz430oak.pages.dev/108
  • didiklah anakmu dengan ilmu agama